Pembuatan Briket Arang Dari Tanah Gambut Pengganti Kayu Bakar
Abstract
Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah : (1). Untuk membuat briket arang dari tanah gambut (2). Untuk
mengetahui nilai kalor briket arang tanah gambut yang dibuat dengan variasi massa bahan perekat,
lama pengeringan dan tekanan (3).Untuk mengetahui perbandingan nilai kalor briket arang gambut
dengan nilai kalor standard Jepang. Bahan dasar pembuatan briket arang ini adalah tanah gambut
dengan memakai bahan perekat tepung tapioka. Cara pembuatannya, tanah gambut dibakar selama 56jam di dalam drum pembakaran hingga menjadi arang kemudian didinginkan selama 8 jam dan
setelah jadi arang diayak hingga ukuran 100 mesh. Metode pembuatan briket : Arang yang sudah
diayak dicampur perekat adonan tepung tapioka dengan perbandingan (122,5 : 2,5) gram ; (120,0 : 5,0)
gram ; (117,5 : 7,5) gram, kemudian dicetak pakai mesin hidrolik dengan variasi tekanan 9 ton dan 7 ton,
lalu dikeringkan di bawah sinar matahari dengan variasi 1 hari, 3 hari dan 5 hari. Setelah briket arang
kering dilakukan pengujian nilai kalor dengan menggunakan kalorimeter bom. Hasil penelitian diperoleh
bahwa : Nilai kalor briket arang tanah gambut yang dicampur perekat tepung tapioka dipengaruhi oleh
variasi tekanan dan lama pengeringan. Semakin besar tekanan yang diberikan pada saat pencetakan
briket semakin tinggi nilai kalornya dan semakin lama pengeringan briket semakin tinggi juga nilai
kalornya. Nilai kalor tertinggi diperoleh pada perbandingan briket arang tanah gambut dengan perekat
(122,5 : 2,5) gram dengan tekanan 9 ton dan lama pengeringan 5 hari sebesar 6712,54 kal/gr. Nilai
kalor briket arang tanah gambut Lintongnihuta memenuhi standar kalor briket Jepang 6000-7000 kal/gr.
Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa briket arang tanah gambut dapat dipakai sebagai
pengganti kayu bakar untuk keperluan rumah tangga.
Tujuan Penelitian ini adalah : (1). Untuk membuat briket arang dari tanah gambut (2). Untuk
mengetahui nilai kalor briket arang tanah gambut yang dibuat dengan variasi massa bahan perekat,
lama pengeringan dan tekanan (3).Untuk mengetahui perbandingan nilai kalor briket arang gambut
dengan nilai kalor standard Jepang. Bahan dasar pembuatan briket arang ini adalah tanah gambut
dengan memakai bahan perekat tepung tapioka. Cara pembuatannya, tanah gambut dibakar selama 56jam di dalam drum pembakaran hingga menjadi arang kemudian didinginkan selama 8 jam dan
setelah jadi arang diayak hingga ukuran 100 mesh. Metode pembuatan briket : Arang yang sudah
diayak dicampur perekat adonan tepung tapioka dengan perbandingan (122,5 : 2,5) gram ; (120,0 : 5,0)
gram ; (117,5 : 7,5) gram, kemudian dicetak pakai mesin hidrolik dengan variasi tekanan 9 ton dan 7 ton,
lalu dikeringkan di bawah sinar matahari dengan variasi 1 hari, 3 hari dan 5 hari. Setelah briket arang
kering dilakukan pengujian nilai kalor dengan menggunakan kalorimeter bom. Hasil penelitian diperoleh
bahwa : Nilai kalor briket arang tanah gambut yang dicampur perekat tepung tapioka dipengaruhi oleh
variasi tekanan dan lama pengeringan. Semakin besar tekanan yang diberikan pada saat pencetakan
briket semakin tinggi nilai kalornya dan semakin lama pengeringan briket semakin tinggi juga nilai
kalornya. Nilai kalor tertinggi diperoleh pada perbandingan briket arang tanah gambut dengan perekat
(122,5 : 2,5) gram dengan tekanan 9 ton dan lama pengeringan 5 hari sebesar 6712,54 kal/gr. Nilai
kalor briket arang tanah gambut Lintongnihuta memenuhi standar kalor briket Jepang 6000-7000 kal/gr.
Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa briket arang tanah gambut dapat dipakai sebagai
pengganti kayu bakar untuk keperluan rumah tangga.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v20i75.4813
Article Metrics
Abstract view : 1451 timesPDF - 506 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.