FUNGSI DAN NILAI MANTRA DALAM RITUAL UPACARA MUNCANG KUTA SUKU KARO

Marlisnawati Br Karo, Alemina Br. Perangin-angin

Abstract


 Penelitian ini fokus membahas mengenai mantra dan nilai dalam ritual upacara Muncang kuta dalam adat suku Karo yang diangkat dari kisah nyata yang terjadi di desa Mbaruai, yang merupakan pendiri kuta Mbaruai yakni Marga Tarigan Tambak, marga pertama di desa Mbaruai. Di dalam ritual upacara muncang ini menggunakan mantra Untuk mengungkapkan fungsi dan nilai-nilai budaya di dalam acara ritual upacara muncang kuta. dikaji melalui kajian antropologi sastra antara lain, nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya hubungan manusia dengan alam, nilai budaya hubungan manusia dengan manusialain, nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat dan nilai budaya hubungan manusia dengan diri sendiri. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mendapatkan data yang diinginkan. Dalam penelitian ini terdapat 9 mantra. Dalam penelitian ini juga menemukan fungsi mantra diantaranya adalah fungsi religius, sosial, spiritual, perlindungan, penyembuhan, serta pewarisan tradisi. Penelitian ini dilakukan untuk mempertahankan adat dan budaya yang ada di Masyarakat suku Karo

Kata Kunci: Fungsi, Mantra, Ritual Upacara Muncang Kuta.


Full Text:

PDF

References


Ariyono Suyono, 1985, Kamus Antropologi, Jakarta : Akademi Persindo.

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Bangun,1985 “Kebudayaan Batak”, dalam Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Djambatan, Jakarta

Bustanul Agus, Agama Dalam Kehidupan Manusia ( Raja Grafindo Persada, 2006).

Bangun, Tridah.1986. Manusia Batak Karo. Jakarta: Inti Idayu Press.

Bangun, Tridah.1990. Adat Istiadat Karo. Bandung. Yayasan Marga Silima.

Dhavamony, Fenomenologi.,175

Djamaris, Edward, dkk. 1996. Nilai Budaya dalam Beberapa Karya Sastra Nusantara. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Endraswara, Suwardi . 2003. Metodologi Penelitian Sastra, Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Caps.

Endraswara, 2013. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Harsono, 1976, Pengantar Antropologi, Bandung: Angkasa Offset, hlm. 13.

Harahap, B.H. dan Hotman M Siahaan.1987. Orientasi Nilai-nilai Budaya Batak. Jakarta: Sanggar Willem Iskandar.

Herimianto dan Winarno. 2008. Ilmu Sosial& Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, B.H. dan Hotman M Siahaan.1987. Orientasi Nilai-nilai Budaya Batak. Jakarta: Sanggar Willem Iskandar.

Herimianto dan Winarno. 2008. Ilmu Sosial& Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

J. Moleong Lexi. 2016. Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.(Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.

Rusyana, Y, 1970. Berbagai Puisi Mantra Sunda. Laporan Penelitian Bandung:Proyek Penelitian Pantun dan Folkar.

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rosramadhana, Tumbur S.S., Masta R.U.S.,Bangun Y., Dodor A.S., Jop R.P., (2016), Ritual Erpangir Ku Lau pada Etnis Karo di Desa Kuta Gugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial, 8 (1) (2016):

Ratna, Nyoman Khuta. 2011. Antropologi Sastra: Peranan Unsur-unsur Kebudayaan Dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: PT. Pustaka Belajar

Semi, Atar.1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian pendidikan kualitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta Bandung.

Sutumorang, Nelita. Eksistensi Agama Lokal Parmalim Studi Kasus di Nomonatif Penghayat, No Punguan 35 Desa Air Kulim Mandaur Bengkalis, Jurnal. Jurnal Jom Fisif, Volume 4, No 1.

Sutono. 2017. Nilai Budaya dalam Mantra Bercocok Tanam Padi di Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Jurnal Basindo, Volume 1, No 1.

Sarjani Tarigan. 2008. Dinamika Orang Karo, Budaya Dan Modernisme. Medan: Balai Adat Budaya Karo Indonesia.

Tridah Bangun. 1985. Manusia Batak Karo. Jakarta: PT. Tema Baru.

Tarigan, S. (2008). Dinamika Orang Karo, Budaya dan Modernisme. Medan: Si BNB – BABKI.

Pudentia, MPSS (Ed.. 2008. Metodologi Kajian Sastra Lisan.

Pdt. Dr. E.P. Gintings. 1999. Religi Karo. Kaban Jahe: Abdi karya.

Pasaribu, P. dan Desi A. S., (2015). Kajian Antropologi Religi Masyarakat Karo tentang Upacara Mesai Nini di Kampung Kemiri Binjai, Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, 1 (2): 133-147.




DOI: https://doi.org/10.24114/bss.v13i3.64214

Article Metrics

Abstract view : 28 times
PDF - 22 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Marlisnawati Br Karo, Alemina Br. Perangin-angin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.