Dinamika Budaya dan Ekonomi dalam Perawatan Lansia Ketergantungan pada Masyarakat Minangkabau
Abstract
Pemerintah Indonesia telah mengembangkan program perawatan lansia melalui Posyandu Lansia yang disinyalir memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pemerintahan paling rendah, namun program ini menyampingkan dinamika budaya dan ekonomi dalam pengobatan lansia ketergantungan. Artikel ini menjelaskan mengenai hubungan budaya dan ekonomi terhadap penggunaan pengobatan oleh lansia ketergantungan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, diagram kinship dan life history. Teknik pemilihan informan berdasarkan purposive sampling yang terdiri dari lansia ketergantungan dan anggota perawat informal. Analisis data dilakukan secara deskriptif melalui studi kasus lansia ketergantungan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan pengobatan lansia dilakukan secara beriringan antara pengobatan tradisional dan pengobatan modern. Lansia ketergantungan dilabelkan dengan sakit tuo. Sakit tua merujuk pada kondisi sosial ekonomi lansia dan penyakit lansia. Sakit tua merujuk pada kondisi sosial ekonomi yang mana lansia tidak mampu lagi menjalankan aktivitas secara sosial dan ekonominya sehingga dirawat oleh keluarganya, sedangkan sakit tua juga merujuk pada kondisi penyakit pada masa penuaan yang diderita oleh lansia yang mana terjadinya penurunan secara fisik dan gangguan psikis dimana dalam penyembuhannya menggunakan pengobatan tradisional dan modern. Lansia ketergantungan yang tergolong kurang mampu hanya dapat mengakses pengobatan oleh bidan dan puskesmas, dikarenakan pengobatan bidan dan puskesmas terbilang berbiaya rendah, sedangkan lansia tergolong kaya sudah dapat mengakses pengobatan dokter praktek dan rumah sakit. Kondisi ini menyebabkan lansia yang tergolong miskin lebih rentan dalam sistem perawatanya di masa mendatang.
The Indonesian government has developed an elderly care program through Posyandu Lansia, a community-based health service at the lowest administrative level. However, this program tends to overlook the cultural and economic dynamics that influence medical treatment for dependent elderly individuals. This article examines the relationship between culture and economy in the medical treatment choices of dependent elderly individuals. The research employs an ethnographic method, collecting data through observations, in-depth interviews, kinship diagrams, and life history analysis. Informants were selected using purposive sampling, consisting of dependent elderly individuals and informal caregivers. The data were analyzed descriptively through case studies of dependent elderly individuals. The findings reveal that elderly medical treatment is carried out simultaneously through both traditional and modern medicine. Dependent elderly individuals are often labeled as suffering from sakit tuo (old-age illness). This term has dual meanings: it refers both to the socioeconomic condition of the elderly, who are no longer able to engage in social and economic activities and therefore require family care, and to the physical and psychological health deterioration that occurs with aging, which is treated using both traditional and modern medicine. Economically disadvantaged dependent elderly individuals can only access medical treatment from midwives and community health centers puskesmas, as these services are relatively low-cost. In contrast, wealthier elderly individuals can afford private medical practitioners and hospital treatment. This disparity makes impoverished elderly individuals more vulnerable in receiving adequate care in the future.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2023. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2023. BPS.
Erwin. 2005. Tanah Komunal: Memudarya Solidaritas Sosial pada Masyarakat Matrilinial Minangkabau. Universitas Andalas
Emiliana dkk. 2022. Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Activity Daily Living (ADL) di Panti Pemenang Jiwa. Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 27-35.
Foster, G.M dan Anderson, B.G, 2005. Medical Anthropology. University of Indonesia
Indrizal, Edi, Philip Kreager, and Elisabeth Schroeder-Butterfill. 2008. The Structural Vulnerability of Older People in Matrilineal Society: The Minangkabau of West Sumatra, Indonesia. In The Cultural Context of Aging: Worldwide Perspectives. Second Edition, edited by Jay Sokolovsky, 383–94. Westport, US: Praeger.
Intarti, W.D, Khoriah, S.N. 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia. Journal of Health Studies 2(1):110-22
Kalangie, S. Nico, 1994. Culture and Health Development Primary Health Care Through Sociocultural Approach. University of Indonesia
Kemenkes. 2017. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat. Kementrian Kesehatan RI.
Miko, A. 2017. Sosiologi Lansia Pergeseran Pranata Penyantunan Lansia Dalam Keluarga Minangkabau Yang Berubah Di Sumatera Barat. CV.Rumahkayu Pustaka Utama.
Mulyadi, Yulie. 2019. Mulyadi, Y. (2009). Pemanfaatan posyandu lansia di Kota Pariaman. Kesmas, 3(5), 6.
Pandey, Kalangie, 1986. Ethnomedicine in Indonesia. Journal of Anthrpology, Social and Political Science. Univeristy of Indonesia
Schröder-Butterfill, Elisabeth, et al, 2023. Vulnerable, heroic … or invisible? Representations versus realities of later life in Indonesia. Progress in Development Studies, 23 (4), 408–426.
Susanti dkk, 2020. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Partisipasi Lansia Dalam Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Pauh Kembar Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2019. Human Care Journal, 5(4), 915-926.
Spradley, James. P. 2006. Ethnographic Methods. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yunarti dkk, 2014. Rationalization of Pain and Illness in Minangkabau Cultural Constellation (Ethnomedicin Study in Agam and Tanah Datar). Journal of Anthropology. University of Indonesia. https://doi.org/10.7454/ai.v35i1.4719
Widyastuti, D., & Ayu, A. (2019). Tingkat ketergantungan lansia berdasarkan usia dan jenis kelamin di Panti Sosial Trsena Werda Nirwana Puri Samarinda. Borneo Nursing Journal (BNJ), 1(1), 1-15.
Zamzami, L. (2010). Peranan Keluarga Matrilineal Minangkabau Terhadap Kesejahteraan Perempuan Lanjut Usia. Sosio Konsepsia, 152-164.
DOI: https://doi.org/10.24114/antro.v10i2.68898
Article Metrics
Abstract view : 85 timesPDF - 15 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
