About The Journal
Important for Author
Author Fee
Manuscript Template
Agastya, I. D. G. B., & Sudhana, I. K. (2022). Marma: A new musical experimental | Marma: Sebuah karya baru musik eksperimental. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 2(4), 304–310.
Burke, P. (2015). Sejarah dan teori sosial (Edisi kedua). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Desprianto, R. D. (2013). Kesenian Bantengan Mojokerto: Kajian makna simbolik dan nilai moral. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 1(1), Januari.
Djohan. (2009). Psikologi musik. Yogyakarta: Penerbit Best Publisher.
Foulcher, K., & Day, T. (2004). Sastra Indonesia modern: Kritik postkolonial (Edisi revisi). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Habibah, U. (2023). Iringan musik gamelan jidor dalam pertunjukan seni pencak silat Pagar Nusa di Desa Pabean Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Heriyawati, Y. (2016). Seni pertunjukan dan ritual. Yogyakarta: Penerbit OMBAK.
Ilyashari, N. (2017). Inovasi musik untuk anak negeri Indonesia di SD: Memunculkan minat bermusik siswa kelas 3 sekolah dasar melalui alat musik perkusi kendang asal Jawa Barat. Malang: Universitas Muhammadiyah.
Khoyyum, A., & dkk. (2017). Seni tradisional Bantengan di Dusun Boro Panggungrejo, Gondanglegi, Malang: Sebuah kajian etnografi. Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, 1, 49–76.
Moeljono. (1985). RWY Larassumbogo: Karya dan pengabdiannya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nakagawa, S. (1999). Musik dan kosmos: Sebuah pengantar etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Nugroho, M. A. (2022). Kreasi musik kontemporer: Tinjauan sejarah dan gaya musik kontemporer Indonesia dan Barat.Bogor: GUEPEDIA.
Purba, M. (2007). Musik tradisional: Masyarakat Sumatera Utara, harapan, peluang dan tantangan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Rahim, A. (2019). Hibriditas budaya sebagai bentuk tegangan dan negosiasi lokal-global. Jurnal KAWISTARA, 9(2), 231–233.
Raodah. (2018). Eksistensi dan dinamika pertunjukan musik tradisional Mandar di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat. Jurnal WALASUJI, 10(2), 269–285.
Riyanto, F. X. E. A. (2016). Teologi publik: Sayap metodologi dan praksis. Yogyakarta: PT. KANISIUS.
Rukmana, A. (2014). Penyerbukan silang antar budaya: Membangun manusia Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Salam, A. (2016). Kebudayaan sebagai tersangka. Yogyakarta: Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada.
Sedyawati, E. (2014). Kebudayaan di Nusantara: Dari keris Tor-Tor sampai industri budaya. Jakarta: Penerbit Komunitas Bambu.
Simatupang, V. (2015). Hukum kepariwisataan nasional berbasis ekspresi budaya tradisional menuju negara kesejahteraan. Bandung: PT. ALUMNI.
Takari, M. (2016). Karya musik dalam konteks seni pertunjukan. Working Paper on ResearchGate. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.1095.4486
Winarsih, S. (2008). Mengenal kesenian nasional 12 kuda lumping. Semarang: ALPRIN.
Wisnawa, K. (2020). Seni musik tradisi Nusantara. Badung: Nilacakra.
Yansyukrial, F. (2007). Fungsi musik dalam seni pertunjukan Randai pada Minangkabau Art and Culture Heritage (MACh) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.